REAKTUALISASI TOLERANSI BERAGAMA SURAH AL-KAFIRUN

Indonesia recognizes several legitimate religions that can be embraced by its population through Pancasila and Number 1 from UU PNPSof 1965. However, according to BPIP RI, intolerance occurs every year there is always an increase time time. Even the results of a survey conducted at University Brawijaya on students show percentage with high tolerance character still very small. These two things become basis for author feel it important research related carried out. Utilizing movement majority who adheres Islam, examines in parts Muslim holy book, especially Surah al-Ka>firu>n as complete sura studied. This literature study interpretation surah comparative method Tafsir al-Misbah Quraish Shihab representative exegetes Indonesian context al-Maraghi Ahmad Mustofa comparison. perfect interpretation. aims find similarities differences between commentators also creative synthesis analysis commentators. The this paper are has three teaching points Muslims about tolerance. First, religion, one must hold fast what holds. Second, difference God worship something cannot mixed up forced. Third, affirmation human being will rewarded his deeds. In context, teachings not only applied when they group, but minority group area. mengakui beberapa agama sah yang dapat dianut penduduknya melalui sebagai dasar negara dan PNPS No. tahun Namun, menurut RI intoleransi setiap terjadi selalu ada peningkatan dari waktu ke waktu. Bahkan, hasil survei dilakukan di Universitas terhadap mahasiswanya menunjukkan masih sangat kecil persentase mahasiswa berkarakter toleransi tinggi. Kedua hal tersebut menjadi landasan penulis merasa penting penelitian berhubungan dengan diangkat. Memanfaatkan pergerakan mayoritas penduduk menganut meneliti pada bagian kitab suci umat islam, khususnya utuh untuk diteliti. Penelitian ini merupakan pustaka tentang penafsiran al-ka>firu>n metode komparatif karya perwakilan mufasir berkonteks keIndonesiaan pembanding penyempurna penafsiran. bertujuan menemukan persamaan perbedaan kedua juga sintesis kreatif analisis mufasir. Hasil tulisan adalah memiliki tiga poin ajaran islam toleransi. Pertama, dalam beragama haruslah berpegang teguh masing-masing. Kedua, Tuhan ibadah tidak bisa dicampurbaurkan dipaksakan. Ketiga, penegasan bahwa manusia akan diganjar sesuai amal perbuatannya. Pada konteks ke-Indonesia-an, bukan hanya diterapkan saat kelompok saja, tetapi minoritas suatu daerah.